18 Desember 2007

warning bagi aktivis kampus (catatan buat A&N juga)

Dunia kampus itu dunia idealita bukan realita. Ketangguhan dan ketegaran semasa di kampus tak menjadi jaminan imunitas ketika sudah lulus dan kembali ke masyarakat. Kita bisa menghitung berapa banyak aktivis yang kemudian banyak berlepas dari majelis imannya setelah dia lulus, hatta dia seorang leader di lembaga kampus.

Kenyamanan, pengawasan serta rasa gengsi pada sesama aktivis merupakan alasan kenapa sang aktivis tetap kokoh bertahan dalam idealita selama di kampus. Tapi cobalah lepas ia di masyarakat. Mampukah ia menghadapi godaan?

Di Batam, tempat saat ini saya berada misalnya. Ada seorang mantan aktivis kampus yang kualitasnya top abis mengalami kefuturan (lemah semangat) selama hampir setahun, bahkan tak lagi datang dalam pengajian pekanan karena dia kalah bertarung melawan lingkungannya yang hedonis-kapitalis. dan sekarang alhamdulillah dia mulai kembali menata semangatnya, kembali dalam majelis iman.

Peristiwa di atas saya yakin juga banyak terjadi di beberapa daerah. Permasalahannya adalah banyak aktivis kampus yang tak memiliki kesiapan untuk berjuang sendirian, bahkan sekedar mempertahankan diri pun tak disiapkannya. Padahal hanya berkisar 4 tahunan ia di kampus, dan setelah itu kembali lagi di tengah masyarakat. Mungkin tak akan banyak perubahan idealita jika selesai kuliah ia tetap bertahan di kota kampusnya berada atau daerah yang jumlah aktivisnya melimpah. Karena ikatan ukhuwah dan nasehat iman mudah didapat. Tapi berbeda bila ia berada jauh dari komunitas yang memiliki kepahaman yang sama dengan dirinya.

Sehingga, terutama bagi engkau yang masih berstatus aktivis kampus, tempalah ketahanan iman kalian untuk siap dalam kesendirian berjuang! Bila selama di kampus banyak kau temui partner lembaga yang tak maksimal bekerja, banyak aktivis yang tak berkarakter sempurna, atau sering lemahnya ikatan ukhuwah dan berbuah kecewa di hatimu, maka hal itu akan lebih banyak kau temukan jika kau kembali di masyarakat. Bersiap siagalah!

2 komentar:

Listiya mengatakan...

Seberat itukah perjuangan di masyarakat?? Sampai2 idealisme yang dah lama terbentuk di dunia kampus luntur?? Smg Alloh snantiasa menjauhkan qt untuk berlepas diri dari jalan da'wah. Tetap smangat.....

Fauzan Sigma mengatakan...

humm, utk listiya: humm, dunia nyata sm dengan dunia maya, coba aja berseluncur di dunia maya, pasti akan anda temui berbagai keajaiban dunia (terlepas dr 7 keajaiaban dunia,red)..well, tp skrg dunia maya, sudah merambah setiap sel dunia nyata..no border..
utk mas agus: thanks bwt sharingnya, tenyata dunia nyata, memang seperti yg sy perkirakan, hummm...indahnya dunia klo smua org didunia ini sperti mas agus..