13 Desember 2007

Pilihan yang rumit dan maaf pada keluarga

Saat ini hampir saya tak lagi memperhatikan studi S2 saya yang terbengkalai. Banyak hal yang saat ini justru mendesak-desak pada fisik dan pikiran saya untuk lebih dulu diselesaikan.

Saya hanya bisa mengharap maaf dari keluarga dan orang-orang yang telah berkorban untuk kehidupan saya. Saya hanya bisa meminta maaf jika saat ini saya tak bisa memberikan yang terbaik (menurut mereka) bagi keluarga.

Pilihan yang sulit, memang! Dan saya tak menyesali pilihan yang telah saya ambil.
Maafkan saya

1 komentar:

Mama Shahira dan Syafiq mengatakan...

Pilihan rumit..? udh baca postingan ku tentang "Hidup adalah perjuangan dan pilihan?" dalam hidup kita selalu dihadapkan dalam pilihan... dan yakinlah, apa yang kita pilih adalah yang terbaik buat kita.So.. Tetap semangat ya...