12 Desember 2007

“Semoga menjadi batu karang”

Kalimat diatas diucapkan oleh seorang kawan yang memiliki hoby yang sama dengan saya, suka tantangan. Kami kebetulan pernah satu amanah, jadi sangat nyambung kalau bicara, apalagi membahas seni dan anak-anak jalanan, nyambung banget lah... Kawan saya ini belum lulus tapi punya semangat untuk berkelana ke negeri-negeri yang menantang (apalagi dengan latar bahasa inggrisnya yang markotop, pasti kesampaian, deh...)

Lontaran kalimat diatas terucap ketika sebelumnya saya mendapat SMS dengan ketikan huruf ”A” darinya. Yang kemudian saya balas dengan meneleponnya. Dan terlontarlah banyak kalimat dari bibirnya...mulai dari tanya kabar hingga bertanya tentang medan juang di Batam. Kami pun sempat tertawa dalam selingan kalimat canda. Maklum, nostalgia masa lalu. Dan kemudian diakhir teleponnya dia berujar, ”Asyik, nih... kayaknya tertantang untuk ke Batam. Menyenangkan ujian-ujiannya. Btw, semoga Antum Bisa menjadi batu karang. Semangat, ya”.

Subhanallah, saya terhenyak dan berucap syukur. Di tengah gelisah (kalian bisa baca tulisan saya dari mulai soal sakit hingga tulisan bernada marah) yang menyayat keteguhan saya saat ini, dia membangun kembali semangat dan ketegaran itu. Serasa air es yang memberi kesejukan dan mengembalikan tenaga. Sungguh saya sangat bersyukur... Dia mengingatkan kembali akan hakikat perjuangan ini. Tabiat jalan yang memang penuh rintangan. Banyak cibir, tak banyak pesona. Dia mengingatkan betapa sulit menata hati menapakinya.

Terima kasih kawan, saya memang berharap laksana batu karang. Setiap saat ombak menerjangnya, kadang besar, kadang kecil. Tapi tetap tak bergeming.

Saya memang sangat berharap laksana batu karang. Di sana ikan-ikan dan biota lainnya menjadikannya tempat berteduh membangun peradaban.

Betul sekali, saya memang berharap bisa menjadi batu karang. Tegar diterpa ombak. Bermanfaat dalam ruang kehidupan.

Terima kasih kawan, terima kasih atas do’anya. Semoga Allah mempertemukan kita dalam kesempatan lainnya. Terima kasih... Dan segeralah lulus, ummat menantimu.

2 komentar:

uazeen mengatakan...

wah selamat mengarang mas, agar kokoh seperti karang, :) salam kenal dari saya...

Anonim mengatakan...

Istie neeeh...
Yuuk bersama berproses tuk menjadi 'batu karang'.... keep moving forward!!!