19 Juni 2009

Salam jumpa lagi...


saya dan anak lelakisaya

Postingan kali ini bagi saya adalah moment yang menguras perasaan...saya merasa malu punya blog tapi tak terawat sebagaimana blog milik anda dan para blogger lain. Setelah memiliki facebook, saya terjangkit penyakit malas membuat posting di blog, bukan karena tidak ada ide...tapi semuanya telah saya luapkan secara sepotong-sepotong dalam media Facebook, sehingga kadang saya jadi bingung untuk memposting apalagi di blog ini???

Saya ingin menyampaikan tiga hal sebagai awal pembuka kembalinya saya memposting blog ini:
pertama, tugas saya untuk pemilu telah usai, so...akhirnya saya merasa plong beberapa saat ke depan...meskipun sudah menanti tugas-tugas selanjutnya...yang tentunya banyak hal yang harus dilakukan, bahwa ada kekhawatiran bangunan negara kita ini semakin rapuh pasca pemilu kemarin. saya khawatir, kualitas anggota-anggota dewan 2009-2014 lebih tidak jauh lebih baik dari 2004-2009. Dengan keputusan MK yang memenangkan suara terbanyak, realita dilapangannya, yang menang adalah yang punya uang...kasihan bagi caleg-caleg yang memiliki kualitas namun tidak terpilih...

kedua, anak saya, Muhammad Alfatih Andi Agus, telah lahir secara normal pada hari minggu, 19 april 2009 lalu, tepatnya jam 09.05 WIB. Dan saya baru ngeh, sangat tersadar, bagaimana perjuangan seorang ibu melahirkan anaknya, bener-bener pertaruhan nyawa. Pantas saja kalau disebutkan bahwa surga itu ditelapak kaki ibu.

ketiga, postingan ini juga atas sindiran beberapa kawan yang (mungkin begitu mencintai blog atau blog saya, ya?)ingin tahu rupa anaklelakisaya...

Okelah, demikian posting pembuka, semoga saya bisa istiqomah memposting kembali...mohon do'anya!!!

11 Maret 2009

Pengakuan....

Saya mengaku salah....semoga anda dan semua orang yang mengenal saya dan pengunjung blog ini mau menerima permintaan maaf saya.

Terasa lama (1 bulan) saya tidak mengupdate blog ini, dan itu dikarenakan saya asyik punya affair dengan Facebook....saya minta maaf....

Facebook pada awalnya hanya akan saya gunakan untuk mengetahui sesiapa saja kawan-kawan lama saya yang nongol di dunia maya, dan tanpa diduga, sangat banyak....Itulah mengapa akhirnya selama sebulan ini saya banyak bernostalgia dengan mereka lewat ruang yang satu itu.

Selain karena soal diatas (ternyata saya harus mengaku juga tentang hal ini), saat ini, menjelang 9 April 2009, Saya mendapat tugas yang lumayan berat meskipun bisa jadi bagi yang lain tugas yang saya kerjakan terasa ringan, tapi sebagai seoarang Agus Purwanto yang memiliki banyak kekurangan (dan ke-kurang ajar-an) sempat menghadapi over load dan berujung stress, apalagi bulan ini hingga awal April merupakan moment bersejarah bagi kelangsungan rumah tangga saya, anak pertama saya akan lahir.

Nah, salah satu yang juga menambah beban adalah teror (kalau nggak bisa disebut komunkasi cinta) dari mertua, hehehehe..... Sebenarnya ungkapan kata lewat telepon dari mertua adalah hal yang wajar, beliau sering menanyakan; saya sedang dimana? lagi ngapain? istri saya dimana? dan terakhir, yang justru berasa dalem menohok, jangan pulang terlalu malam ya?!....gedubrak....

tapi itu (teror mertua, semoga istri saya tidak melaporkan pada papanya), saya nilai sebagai bentuk cinta dan perhatiannya pada kami, terutama pada istri. Dan itu membuat saya nyaman dan sangat bersyukur memiliki mertua seperti mereka. Terimakasih kepada Papa: Syarifudin Andi Bolla, dan Mama: Yusmaini (kok saya jadi melowwww begini sih...??)

So (bukan So to apalagi So may...), saya sangat berharap anda berkenan memberi maaf.

11 Februari 2009

mencari Santi Widyarini



Beberapa kawan akhirnya memutuskan untuk memposting tulisan tentang Santi Widyarini, pemilik blog Selfpag3.com, yang menghilang dari peredaran (persahabatan) dunia maya. Keputusan diambil karena telah lama kami kehilangan kontak.

Sesungguhnya bagi kami, bagaimanapun juga Santi adalah saudara. Meskipun hanya melalui dunia maya kami bersua dan saling canda. Itu cukup untuk mempertautkan ikatan diantara Santi dan kami. Dan kesan-kesan yang ditimbulkan pada kami tak akan pernah lekang di makan jaman.

Ada harapan, jika anda, siapapun anda, mengetahui keberadaannya, silahkan memberikan koment di blog ini. Terima kasih!

10 Februari 2009

Perjalanan...


Jika anda hendak ke Kabupaten Lingga...maka sempatkanlah makan dan bawalah bekal cukup untuk perjalanan anda. Karena satu-satunya yang bisa di beli di kapal hanya segelas pop mie dan kopi panas.

Foto diatas merupakan moment saat saya berangkat ke Lingga bersama seorang teman. Keberangkatan kami untuk mengisi pelatihan disana. Lumayan jauh jarak yang harus kami tempuh, dan 6 jam kami berada diatas lautan, diombang-ambingkan ombak. Hanya ada satu kapal yang akan membawa anda ke sana tiap harinya. Jika telat, maka tunggulah esok hari.

Tak bisa kami bayangkan bagaimana mereka menikmati hidup di pulau. Terutama jika hal itu dialami oleh orang-orang kota. Banyak keterbatasan. Sudah jarak yang jauh dari pusat kota, minim listrik, air dan segala fasilitas penunjang lainnya. Bahkan ada yang lebih parah...jika anda ke pulau-pulau yang lebih kecil lainnya. Bukan hanya di Lingga, tapi di seluruh penjuru negeri ini.


Lingga bukanlah daerah paling terpencil di negeri ini. Bukan. Tapi potret kehidupan masyarakat yang terpencar di pulau-pulau akan memberikan gambaran bagaimana selama ini masyarakat masih jauh dari kesejahteraan yang dicita-citakan. Saat kami hendak pulang, ada kejadian yang cukup memilukan, seorang bapak yang sakit harus di bawa ke rumah sakit yang berada di pulau lainnya. Yang tentunya tak sedikit biaya harus dikeluarkan oleh keluarga bapak itu. Dan itu baru satu kasus, mungkin banyak kasus serupa. Bahkan bisa jadi lebih memilukan.

Mereka yang tersebar di pulau-pulau itu manusia, bagian dari bangsa ini. Sehingga tak habis pikir...Di Jakarta para elit politik beradu yoyo dan gasing serta poco-poco. Ada juga yang tebar-tebar iklan hingga ratusan milyar agar terkenal dan dipilih rakyat. Padahal... ada begitu banyak rakyat yang sangat tak mengerti bahkan tak membutuhkan politik. Yang mereka butuhkan hanya makan dan hidup layak.

So, sapa yang mau menambah sengsara rakyat? saya, anda, atau siapa? Pilihlah orang-orang yang akan membawa kebaikan jika mereka memimpin.

05 Februari 2009

hanya bagi yang sabar dalam berkorban

Semalam (Rabu,4/2) hanya ada seorang yang hadir. Padahal jika dibandingkan dengan yang lain, satu orang ini tampilannya biasa saja, tidak suka menonjol jika bergaul dan suka merendah. Namun bagi saya, malam itu satu orang ini justru orang terhebat dibanding yang lainnya.

Komunitas ini tidak memiliki hukuman sebagaimana negara menghukum rakyatnya. Komunitas ini juga sebatas komunitas. Kalian bisa bergabung atau memilih untuk tidak bergabung. Terserah kalian. Dan komunitas ini bukan tempat orang berleha-leha. Setiap yang bergabung disadarkan tentang tanggungjawab, karena sesungguhnya tanggungjawab itu sudah melekat padi diri masing-masing manusia. Entah kalian bergabung atau tidak, tanggungjawab itu telah melekat. Tanggungjawab pada Tuhan dan sesama kalian. Komunitas ini hanya mampu mengajak, bukan memaksa kalian.

Banyak yang telah undur dari komunitas ini, ada juga yang jatuh bangun, banyak pula yang hendak bergabung atau justru ingin bergabung tapi tidak siap untuk menerima konsekwensi yang ditimbulkan. Semua tergantung dari kesadaran kita. Mau atau tidak, hanya ada dalam hati setiap kita.

Ketika Rasulullah menghadirkan Islam di tanah Makkah, tak satu kalipun Rasul mengiming-iming harta akan didapat bagi mereka yang berbait dengan islam. Makanya hanya orang-orang tangguh yang tak tergiur harta yang kemudian bergabung dalam barisan Rasulullah. Dan tercatatlah sejumlah besar budak dan kaum dhuafa yang menerima ajakan Rasulullah. Karena mereka orang yang telah banyak merasakan derita. Maka tidaklah salah bahwa penyadaran akan tanggungjawab akan sulit menghujam hati orang-orang yang merasa telah berkecukupan, orang-orang yang mapan baik secara harta maupun kekuasaan. Ajakan itu juga akan susah menembus kerasnya logika orang yang sudah merasa paling benar atau pintar

Dan hari-hari ini sejumlah sms memenuhi inbox HP saya. Isinya, ada sejumlah orang yang ingin undur atau berhenti. Silakan saja, saya bukan hakim yang memberi keputusan. Kalian lah yang memutuskan itu. Tanyakan pada diri kalian sendiri. Jangan tanya saya!

03 Februari 2009

Posting karena diminta paksa...

Saya akhirnya posting...meskipun bisa jadi postingan ini tidak penting untuk dibaca. Ini pun berawal dari permintaan seorang kawan yang berulang kali menanyakan sekaligus mengingatkan agar ngisi blog ini. Mungkin bahasa sederhananya, "ngapain punya blog kalau nggak pernah diisi?". Saya pun sepakat. Rasa hati memang berat melihat blog ini sepi dari tulisan baru. Tapi waktu yang sedikit kurang tertata akhir-akhir ini menyebabkan saya tidak ada kesempatan menulis secara selesah. Bahkan sekarang bertambah satu tugas saya menemani seorang calon anggota DPD RI yang didukung partai no 8. Apalagi mendekati momentum pesta demokrasi April 2009. Sibuk deh...

Selain itu, kantor hukum yang saya dan beberapa kawan dirikan mulai bergeliat, mulai ada klien yang kami tangani, do'akan saja kami tetap konsisten dan tidak terbawa arus mafia peradilan. Ini tantangan besar bagi saya secara pribadi, karena sebenarnya saya kurang suka bergaul dengan dunia peradilan. Bahkan dalam tim lawyer ini, saya mengkhususkan diri di jalur non litigasi sekaligus merangkap sebagai marketing dan humas.

Ada yang datang dan ada pula yang pergi, itu yang terjadi akhir-akhir ini. Iseng-iseng nampang di facebook, eh..malah banyak kawan lama yang bergabung...dan saya bersyukur akhirnya bisa kembali bersilaturahmi, meskipun sebatas di dunia maya. paling tidak saya jadi tahu perkembangan dunia kawan-kawan saya. bahkan juga bertambah kawan baru. Namun ada juga kawan yang pergi, kemarin seorang teman yang biasa menemani saya dalam forum pekanan harus pulang kampung. Heran juga dengan alasannya: orang tua meminta pulang. Tapi begitulah... Saya juga kehilangan kawan ngblog. Berkali-kali saya search namanya, tetap tidak ada jejak baru yang ditinggalkan. Mungkin ada kawan yang tahu pemilik eks blog www.selfpag3.com ? Saya merasa kehilangan pemilik blog itu yang begitu banyak memberi ruang persahabatan.

Dan sekarang saya sudahi dulu tulisan ini. Lain kali akan tersambung, mungkin dengan hal yang sama atau berganti topik.

13 Januari 2009

kisah minggu ini

Sejak berita Gaza dibombardir Israel, saya jadi kehilangan mood menulis apapun. Bahkan seharusnya, sesuai dengan target pribadi, saya mesti menulis dua tulisan baru untuk saya kirimkan ke seorang pimred media. Ya, saya ditantangnya untuk mengisi kolom pribadi yang rutin menyapa pembaca setiap minggu. Semoga saja hal itu tercapai. Kembali ke masalah mood. Yang ada hanya emosi. saya kurang bisa mengalirkan setiap kata yang berseliweran diotak untuk diolah dalam tulisan. Buyar.

Dalam minggu ini, berlalu beberapa peristiwa. Sobat-sobat mahasiswa sudah menemukan ruang gerak, dan mereka semakin kreatif. Ide-idenya banyak. Semangat mereka juga besar dan makin membesar. Saya bisa berlega hati sekarang. Meskipun masih ada banyak kekhawatiran. Khawatir mereka disorientasi sebagaimana yang terjadi pada setiap lembaga-lembaga yang mulai membesar. Yang kemungkinan ada bagian-bagian di dalamnya yang mengalami pembusukan.

Peristiwa lainnya, saya mulai benar-benar terjun dalam dunia kepengacaraan profit. Padahal dari dulu saya paling benci menjadi lawyer karena takut jadi liar. Saya punya traumatic tentang ini. Seorang saudara jauh saya berprofesi sebagai lawyer dan keluarga saya kurang suka padanya karena dia sering menerabas pakem dan menggunakan berbagai cara yang bagi saya dan keluarga dinilai kurang begitu baik.

Peristiwa lain lagi, beberapa proyeksi masa depan sedikit bergeser. Dan saya harus agak bersabar untuk mencapainya. Bahkan mungkin kalau tidak maksimal diraih, ada yang harus diganti atau diperbaiki. Mudah-mudahan Allah SWT memberi jalan memudahkan.

06 Januari 2009

Minggu yang cukup berat,...


Beberapa waktu ini kita dipaksa menyaksikan pembantaian umat manusia di Gaza, Palestina. Dan apa yang kalian harapkan? sekedar berharap dan berteriak meminta Israel(Yahudi) menghentikan gempurannya? Tidak, itu tidak akan dilakukannya. Bukankah Yahudi adalah bangsa bebal? ingatkah pengkhianatan-pengkhianatannya pada para rasul, sebut saja; Nabi Musa, Nabi Zakaria, Nabi Yahya dan Nabi Isa. Maka sesungguhnya tak ada kata lain selain menghapuskan Israel dari peta dunia....

Disisi lain, saya juga sedang dibuat bingung oleh beberapa kawan-kawan yang sedang bersemangat dalam membangun komunitas di kampus-kampus. Langkah-langkah mereka cenderung semakin cepat dan cepat, kadang saya harus terengah-engah mengejar, namun kadang langkah mereka mendadak terhenti bahkan ada niat balik kanan untuk kembali ke garis start. Dan saya harus terseret dalam polemik-polemik, keluh-kesah dan sikap-sikap manis-emosional mereka. Dan biasanya saya selalu membesarkan hati mereka dengan berkata, "Tenang, tenang aja...semua pasti beres...". Dan saya berharap kalimat itu akan menenangkan mereka, meskipun ada yang tetap merasa tidak tenang.

Palestina adalah tonggak perjuangan panjang umat melawan kedholiman, dan yang luar biasa, mereka disana sangat sabar dan terus berjuang untuk kemerdekaannya. Palestina memberikan kita teladan akan arti pengorbanan dan cinta. Mereka tumbuh didalamnya.

Dan mengapa kita yang disini, di negeri yang cenderung sangat nyaman, kurang bersabar dalam berjuang? kita belum berdarah-darah, belum jua mengorbankannya nyawa. Maka mengapa kita hanya terhenti karena ego-ego pribadi?