02 Januari 2008

tulisan di awal tahun

Apa yang saya inginkan di tahun 2008 ini? Entahlah...saat ini saya tak lagi punya banyak waktu memikirkan apa keinginan saya. Semuanya sekarang seakan mengalir saja. Padahal sesungguhnya saya bukan orang yang suka mengikuti arus...saya paling benci tidak bergerak dan tak membuat gerakan.

Saya hanya ingin saat ini banjir dan longsor di Solo (dan sekitarnya) cepat usai...Saya belum tahu kabar sahabat karib saya, Amir, yang kemarin rumahnya tenggelam oleh banjir hingga hanya menyisakan atapnya. Seandainya saya ada di Solo, saya ingin benar-benar menemaninya (Ketahuilah kawan, saya sangat mencintaimu karena Allah SWT. Terimakasih atas supportnya selama ini pada saya disaat saya sedang down).
Saya juga belum tahu kabar Rois, Depe, Narsis, dan kawan-kawan saya yang tinggal di Solo dan sekitarnya, bagaimana kondisi kalian disana? banjir atau longsorkah? berilah kabar pada saya...

Dan terakhir..saya hanya ingin melihat senyum manis bangsa ini. Tapi kapan ya?

Mungkin ini saja yang bisa saya goreskan untuk memulai tahun 2008. Mari kita sama-sama berjuang menggapai cita dan impian yang telah kita tanam. Pupuk dan siramlah harapan-harapan itu...

3 komentar:

Anonim mengatakan...

hujan di jakarta juga gak brenti2, jadi berasanya seluruh indonesia sedang diguyur ujan :(

Anonim mengatakan...

TAWAZUN,,,...
Mungkin saatnya kita membuat Resolusi awal tahun, dan iu Urgent buat kita sebagai seorang penggerak. Buatlah mimpi sebanyak2nya sebagai langkah awal kesuksesan. Tapi ingat apapun yang kita perjuangkan haruslah seimbang.Wahai teman-teman seperjuangan,,,… mungkin kita harus tetap ingat siapa kita dan apa yang harus kita perjuangkan. Tidak hanya untuk kita tapi juga untuk Umat. Tapi apa yang harus kita dahulukan mungkin kita harus coba mengingat kembali tentang hal itu. Nabi pernah mengatakan carilah dunia ini seakan engkau akan hidup selamanya, dan carilah akhirat ini seakan engkau akan mati esok. Artinya dunia dan akhirat keduanya harus dicari secara sungguh-sungguh.
Dalam tugasnya dimuka bumi ini, manusia sebagai khalifah pengemban dakwah dan penerus risalah Rasul dituntut tetap berjuang, Jalan da’wah ini masih panjang dan sangat panjang, sepanjang usia dari zaman itu sendiri. Untuk bisa menjalaninya dengan baik dibutuhkan sikap tawazun dalam berjuang. Refleksikan tawazun dalam bentuk motivasi hidup yang besar, vitalitas dan semangat, agresif dan aktif, optimis, dan mempunyai cita-cita dalam hidup. Senantiasa menampakkan senyum di wajahnya yang penuh dengan cita-cita dan kemenangan. Lisannya begitu fasih membahasakan keinginan dan suara kuat di hatinya. Rasululloh saw adalah sosok yang ideal dijadikan model atas pelaksanaan konsep tawazun. Beliau adalah orang yang memiliki keimanan yang kuat, pemimpin dan ahli ibadah yang zuhud, ahli strategi perang yang sangat berani, panglima yang gigih, teguh dan agung. Di lingkungan keluarga, beliau adalah sebaik-baik pemimpin keluarga sekaligus guru, baik terhadap istri, anak-anak maupun seluruh kerabat. Sosok lain, Imam Baqiy bin Mukhollad, seorang ahli hadits yang tinggal di kota Andalusia. Ia adalah seorang yang mampu membagi waktunya untuk berbagai amal shalih.
Ok,,.wahai Aktifis Dakwah bagaimana dengan kita sekarang, bisakah kita tetap Tawazun dalam berjuang, maka untuk itu kita perlu mempersiapkan diri dengan menjaga kondisi ruhiyah yang prima sebagai bahan bakar utama perjuangan, meningkatkan ilmu dan wawasan intelektual agar bisa membuka jalan baru, tidak stagnasi daya nalar dan keengganan beramal, pembiasaan sejak dini, fisik yang sehat dan kuat agar seluruh rencana bisa dilaksakan, dan menjaga sikap mental yang positif, agar mampu memikul beban hidup dengan iradat yang kuat, berani menghadapi tantangan, dan mampu mengendalikan emosi.
Begitulah seharusnya kepribadian kader yang tawazun, tidak mudah goyah dan lemah, keseimbangan pribadinya tetap melekat saat dihadapkan pada berbagai kesulitan dan persoalan hidup.
Dan indikator adanya keseimbangan diri pada seseorang adalah jika ia mampu memikul seluruh mas’uliyah dan tugas-tugas dengan tabah, serta menciptakan pada dirinya imunitas pribadi terhadap sifat lemah, loyo dan stagnasi.
Tetap semangat, dan Istiqomah dalam Dakwah,,,..Allahu Akbar !!!

Wallahu’alambisshowab

By : Pi2n

Anonim mengatakan...

ihsan masih suka pakai jeans mas. masih suka pake tas samping. cuma tas samping saya hanyut. kena banjir solo. kost saya juga kena. lumayan. setinggi saya. dua kali air naik.

emang gag separah yang di daerah kota kayak Jagalan, Kampung Sewu, Joyotakan, dll. cuma sempet bikin shock juga. pengalaman.