26 Oktober 2007

SMS dari Solo

Baru saja saya menerima SMS dari mantan staf yang sekarang masih aktif berjuang mengelola organisasi kampus di Solo. SMS yang ternyata memang saat ini sedang saya butuhkan. Begini bunyi smsnya(setelah saya edit, karena banyak yang disingkat): "Tak ada kekuatan yang lebih kokoh melebihi semangat. Tak ada landasan yang lebih kekal melebihi keyakinan pada ALLAH. Tak ada keyakinan yang lebih baik melebihi niat suci hanya untuk Allah".

SMS ini datang disaat pikiran saya sedang sedikit terganggu oleh beberapa hal yang terjadi pada hari ini.

Ya, Allah...
Semoga apa yang saya dan semua orang yang berjuang dijalanMu lakukan, benar-benar Kau Ridhoi

Dan akhirnya pun saya tersadar: "barangsiapa yang menolong agamaNya, maka Allah akan menolongnya, mencukupi kehidupannya, dunia-akhirat".

NB: Untuk teman yang mengirimkan SMS diatas, terimakasih atas pengingatannya. Maafkan saya yang meninggalkan kalian disaat yang tidak tepat dan tanpa memberikan apapun pada kalian. Saya berdo'a semoga Allah SWT melekatkan "tekad" (AZZAM) itu pada hati kalian.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

khir-akhir ini sepertinya hujan selalu turun di sepanjang hari. Langit terlihat muram, karena awan-awan di atas sana selalu saja menampakkan warna-warna gelap yang sepertinya monoton. Tidak terlihat lagi senja indah yang biasanya selalu saya nanti-nantikan di penutup hari. Karena sedari pagi tadi, pemandangan di sini tidak pernah menunjukkan perubahan-perubahan yang bisa dirasa berarti. Guruh selalu saja bergemuruh. Sedangkan rintik-rintik gerimis yang selalu mengikutinya dengan malu-malu, dapat berubah sewaktu-waktu menjadi guyuran hujan deras yang membasahi muka dunia dan juga diri saya. Harus saya akui, memang hujan telah banyak mengguris beragam kenangan dari hidup saya. Bahkan masih terasa sekali perasaan-perasaan yang dulu itu. Goresan luka lama, yang terasa tersibak kembali, manakala mencium aroma air hujan yang tiada bosan-bosannya menggenangi jalan-jalan itu.

Anonim mengatakan...

Jika Hanya Kebetulan

Pernahkah anda berpikir bahwa semua yang ada di dunia ini hanyalah sebuah kebetulan saja?`. Jika belum, mungkin uraian berikut akan membantu anda untuk sedikit berpikir `kritis`. Cermati saja uraian super singkat di bawah ini. Pada saatnya nanti, jika anda ternyata se-ide dengan saya, maka jangan sungkan-sungkan lagi untuk segera berkata: "Betul juga... ^ ^".

*Fisik

Ini jelas-jelas sebuah kebetulan. Karena baik kita maupun orang tua kita tidak memiliki otoritas untuk menentukan akan jadi apa kita (laki-laki/perempuan, cantik/jelek, tinggi/pendek, gemuk/kurus, etc.). Sebagian dari kita menyebut kebetulan tadi sebagai sebuah kebetulan yang direncanakan oleh Tuhan a.k.a `Takdir`.

*Intelektualitas

Meski kini banyak orang membanggakannya lebih daripada sekedar kondisi fisik, kecerdasan otak manusia pun pada dasarnya tiada lebih daripada sekedar kebetulan juga. Kita tidak memiliki kapabilitas untuk menentukan seberapa besar kapasitas otak kita dalam berpikir. Keadaannya akan jauh berbeda ketika ada sejumlah ilmuwan yang nekad melakukan cloning or else sekedar menciptakan bibit manusia unggul atau semacamnya. Karena pada tataran ini, manusia sudah mulai melangkahi kodratnya sendiri dan berkeinginan menjadi Tuhan bagi sesamanya.

*Kekayaan

Sebagian menyebutnya rejeki. Sedangkan sebagian yang lain lebih senang menyebutnya buah atas sebuah kerja keras. Tapi apapun itu alasannya, saya lebih senang menyebutnya sebagai kebetulan juga. Karena pada dasarnya, baik peruntungan, peluang, kesempatan, spekulasi or else juga tiada lebih daripada sinonim dari kata kebetulan.

Uraian singkat di atas nampaknya hadirkan beberapa renungan panjang. Meski pada hakekatnya hadirkan kesamaan sindiran bagi diri saya sendiri: `terlalu sedikit alasan untuk sombong`

From Vividavida di antah barantah