17 Desember 2008

Keberanian Itu....


inilah sepotong gambar ketika bersama rombongan wakil walikota batam dan istrinya (yang sedang hamil, usia kandungannya sama dengan istri saya, saat itu 5 bulan) berkunjung ke salah satu pulau di batam. Asyik memang, meskipun pada awalnya saya kurang bersemangat karena semestinya saya ada agenda lain. tapi mau bagaimana lagi? malam sebelum berangkat saya di telepon sama salah satu ajudan beliau, katanya saya diminta ikut untuk melihat kondisi pulau-pulau di batam. Dan tentunya sebagaimana biasanya, beliau meminta saya mencermati pola kehidupan masyarakat pulau.

Hal ini sering beliau ungkapkan. Keinginan-keinginan agar pembangunan di batam tidak hanya berpusat pada mainland (pulau Batam), tapi juga pada masyarakat hinterland (pinggiran, yang berada di pulau-pulau kecil sekitar mainland). Tak jarang ketika bertemu, meskipun seringnya pertemuan kami karena faktor ketidaksengajaan karena untuk menjadwalkan agenda dengan beliau amat susah, beliau mendahului dengan pertanyaan yang hampir sama,"apa ide kamu selanjutnya?", nah kalau sudah seperti ini biasanya otak saya susah diajak kompromi, tiba-tiba saja lontaran-lontaran spontan yang keluar. Saya sendiri kadang tidak tahu apakah memang itu yang beliau inginkan atau bukan, yang penting bagi saya, semua itu terungkapkan. Lelah saya menyimpan uneg-uneg itu terlalu lama dalam otak, bisa pecah nantinya. Dan yang uniknya, beliau tanggapi semua yang saya lontarkan dengan penuh antusias.

Tapi begitulah beliau. Sosok wakil walikota yang satu ini memang aneh dan sederhana. Contohnya beberapa hari lalu, saat Batam di serbu demo buruh. Ada ribuan buruh demo di depan kantor walikota. Mereka menuntut kenaikan upah ke pemerintah kota. Bahkan akhirnya ricuh karena walikota tidak kunjung menerima buruh. Bentroklah antara buruh dan aparat. Nah saat itu beliau sedang hadir mewakili walikota dalam rapat paripurna di DPRD Kota Batam yang kantornya memang berhadap-hadapan dengan kantor walikota. Maka keluarlah beliau dari gedung DPRD dan berlari tanpa pengawalan ke tengah-tengah massa yang bentrok. Massa pun luluh. Kemudian dia pun mengambil alih hingga akhirnya massa bubar dengan ditutup oleh doa yang dipimpinnya (liat aja di sini)

Semoga saja makin banyak pemimpin rakyat yang seperti beliau....

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Mas agus skrg ud jd org batam beneran ya? Gak nyangka ya....

Anonim mengatakan...

Manteb nih tulisannya!
kapan2 turun bareng lagi yuk!

Wassalam
Ria