27 November 2008

untuk kawan-kawan seperjuangan

Beberapa hari ini saya buka-buka blog adek-adek pejuang kampus UNS. Mereka ini adalah orang-orang lugu yang menjadi jenius-progresif. Dulu saat saya kenal mereka, saat mereka pertama kali menginjakkan kaki di gedung tua yang bernama Porsima, yang terbayang di otak saya (atau mungkin kami, para penghuni gedung ini), "ini anak-anak lugu yang bisa diperdaya! Dijebak menjadi penghuni berikutnya digedung ini". Dan benarlah kenyataan itu. dua tahun setelah pertemuan pertama, mereka menjadi aktivis-aktivis tangguh. Dan kini saya pun berharap mereka tetap tangguh.

Namun ada sedikit gelisah, saya sangat khawatir, ketangguhan yang tercipta itu lahir karena mereka masih berada di kampus, masih menikmati romantika gerakan tanpa cela. Masih bersama dan berkitar dengan orang-orang baik. Bertahan karena banyak yang menginspirasi dan mengajak bertahan.

Bahkan ketika saya mendengar ada kawan-kawan se angkatan atau lebih tua usia kampusnya yang enggan berpisah dari kampus atau Solo, saya semakin khawatir, apakah doktrin dan dogma yang diajarkan tak mampu membuat mereka yakin untuk mengenal, bertarung dan bertahan di dunia luar? atau bahkan mereka merasa bahwa sinyal-sinyal perjuangan hanya ada diseputar kampus?!

Maka, beranilah kalian untuk keluar dari kungkungan dunia kampus jika kalian memang orang-orang yang berani. Di luar sana banyak yang bisa kalian kerjakan, di luar sana banyak yang membutuhkan ide dan tangan kalian. Ayo, keluar...jangan berputar-putar di kolam yang terlalu sesak itu.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

heee....3x

Pertamanya sih emang gitu mas,,,
dikit2 proker
tapi setelah 2preriode diporsima
ternyata saya jd tau apa peran dari mahasiswa
*dikelas gak mungkin diajarkan*
Thanks ALLOH,,
Engkautelah mengenalka saya dengan porsima dan orang orang hebat didalam nya