03 September 2008

Sikap Cerdas Dalam Komunitas

Ini sebuah jawaban atas gelisah orang-orang yang saya kenal. Adik-adik yang saat ini berkutat dengan sikap cerdasnya. Saya tuliskan dalam bentuk posting agar berguna pula bagi yang lain yang menghadapi kegelisahan serupa. semoga Bermanfaat.

salah satu kelebihan yang kami (senior angkatan diatas kalian) miliki adalah kami pernah berada pada usia dan masa seperti kalian. Kami pernah dan (mungkin) sering mengalami seperti yang kalian alami.

Merasa tersisih dan tidak dipahami oleh komunitas. Itu biasa, karena orang2 secerdas kalian memang tercipta untuk cerdas dan kritis, kalianlah bagian dari penyeimbang. Tapi...sepanjang saya dan mungkin kawan-kawan saya dulu hadapi, masalah seperti ini membutuhkan ketenangan berpikir dan ketsiqohan pada ketentuan yang sudah diputuskan oleh komunitas. Pernahkah rasulullah marah ketika dalam perdebatan apa yang dipilih dalam perang uhud, bertahan di madinah atau maju menyongsong musuh, yang kemudian menimbulkan kekalahan fisik di perang tersebut? apa sikap rasulullah? Dia menerima, meskipun secara posisi dia lebih tinggi, lebih cerdas dan dia wakil Allah SWT. Beliau, dengan segenap kerendahan hatinya, bersedia mengikuti keputusan itu.

Bahkan, kekalahan perang uhud justru menjadi pembangkit di kemenangan-kemenangan berikutnya. Perang uhud akhirnya menjadi warning atas kebanggan kemenangan di Badar. Menjadi semacam pesan bahwa kemenangan bukan hanya peran kuantitas dan kualitas manusia. Ada peran dari Sang Pencipta Peran. Dan yakinilah bahwa setiap keputusan akan memberikan pembelajaran bagi semua yang berada dalam pusaran keputusan itu. Contoh mudahnya, seorang anak kecil tak akan pernah tahu kalau api itu panas tanpa dia merasakan panas tersebut, atau tak akan pernah tahu rasanya kalau jatuh itu sakit tanpa ia pernah jatuh. Keputusan itu membutuhkan pengalaman meskipun kita telah menggambarkan akibatnya. Ini bagian dari pendewasaan.

Cobalah baca siroh...masih ingatkah kisah tentang penunjukan Utsamah bin Zaid di usianya yang baru 17 tahun untuk menjadi panglima perang? padahal diantara pasukan itu berderet tokoh-tokoh senior seperti Abu Bakar, Umar Bin Khottob, Ali Bin Abi Tholib yang lebih dewasa dan berpengalaman. Dalam membangun komunitas ini yang diperlukan bukan sekedar ketokohan dan kejeniusan personal. Komuitas ini dibangun berdasar peran tim, tiap orang adalah bagian yang tak terpisahkan dari setiap keberhasilan.

Pasti, dalam setiap keputusan ada sisi kelebihan dan tidak menutup terselip juga bagian-bagian kelemahan yang mungkin jauh lebih besar dari keputusan itu. tapi keputusan itu harus tetap diterima dan dijalankan. Ini bagian dari keikhlasan dan totalitas kita bersama komunitas. dan jika ada pernyataan: Ini taklid buta, ini menjerumuskan! Maka jawabnya: akan menjadi taklid buta dan menjerumuskan jika kalian yang mengetahui sisi-sisi kelemahan itu tapi diam dan tidak mengambil peran menutupinya. Apalagi sampai membangun kerumunan sendiri. Mari belajar bertanggungjawab! Wallahu a'lam.

5 komentar:

Anonim mengatakan...

S E P A K A T ! ! !
mas...

entah kenapa membangun kerumunan sendiri tampak begitu menarik

"bukan ngelanggar janji untuk tidak ingin online, kebetulan lagi nggarap pamflet i'tikaf, dan kompienya conect internet mas!!!"
*ngeles mode on ^_^*

Anonim mengatakan...

Jd tringat wkt msh brsma mas2 dan mba2. Subhanallah,kalian bgtu kuat. Pemikiran dn perasaan trcmpur aduk brkecamuk. Smg qt -sy dn tmn2- brhasil mlewati ini dgn mmbrkn hsl yg trbaik. Doakan kami.

Anonim mengatakan...

Very nostalgic, Bro!

Anonim mengatakan...

Tdk akan tegak dien ini sbgmn ia ditegakkn oleh pr pndahulunya,yaitu para salafusholih..
ana dahulu adl sdr sperjuangan antm smua,skrg pun msh sdr,n smga Allah mrahmati qta smua,shg kelak di akhirat pun qta msh sdr,di jannah Allah tentunya..
hny sj,skrg sy memilih barisan lain,n trnyta disini,di komunitas br sy,byk sy temui sdr2 sperjuangan sy dahulu..Msh dgn idealisme membara..Lht,kmn tmn2 Xan dahulu?

Anonim mengatakan...

OK tu pak!!! tapi ada bagusnya c pak semua ini terjadi, jadi evaluasi besar buat semuanya.