03 April 2008

giliran siapa, dapat siapa

Ini hal yang lucu terjadi. Tiba-tiba saja saya jadi pengen mengurutkan kawan-kawan aktivis se fakultas saya yang telah menikah. dan yang saya temukan sungguh mencengangkan:

Di angkatan 1997, ada mas puji yang mantan presiden BEM FH UNS menikah dengan seorang dokter.
Di angkatan 1999, ada mas toyox's mantan ketua FOSMI-LDKnya FH UNS yang juga menikahi seorang dokter.
Di angkatan 2001, ada ikhlas yang mantan presiden BEM UNS juga akan menikahi (katanya sih sudah akad, tapi walimahannya 5 april esok) seorang dokter.

Kemudian kemarin saya telpon-telponan dengan mas yani (angkatan 2000, mantan ketua FOSMI FH UNS). Saya nanya padanya kapan akan menikah? setelah itu kami sama-sama terbahak ketika saya paparkan fakta diatas. Saya cerca dia dengan sejuta tanya, "dokter mana yang mau dipilih?" Dan kembali kami terbahak ketika saling mengingat bahwa kami juga belum menikah. Bagaimana tidak, dari semua alumni FH UNS yang ngaktivis dan mantan ketua di lembaga kampus (maksud saya BEM dan LDK) hanya tinggal saya (angkatan 2002, mantan presiden BEM FH), mas yani, mas adi sumarno (angkatan 1999, mantan presiden BEM UNS) dan mas duki (angkatan 1998, mantan ketua FOSMI FH UNS) yang belum menikah. Sedangkan Randi (angkatan 2001, mantan ketua FOSMI FH UNS) telah menyusul pasukan diatas, telah menikah.

Kemudian saya dan mas yani saling mengaminkan do'a "semoga kami juga dapat seorang dokter". Paling tidak kan untuk melengkapi daftar alumni dari tiap angkatan yang menikah dengan dokter. Hehehehe...

NB: Barakallahu laka buat ikhlas yang telah mempersunting dr. Amel. Semoga kelak menghasilkan jundi-jundi dakwah yang muntijah. Ini kado yang ku buat untuk kalian. Do'akan saya agar segera jua.

6 komentar:

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum
Ane jadi inget pernah berniat menikahi dokter juga.

Khi...; terkait dengan program untuk generasi mendatang itu, baru pembahasan awal. Semoga dapat terealisai. Amin

Anonim mengatakan...

kayaknya akhwat yg dokter jadi idola??? sampai ustadz Dayat juga dapet dokter (ini bukan mau ghibah apa lagi menjelekkan beliau, emang lagi pas aja...), brgkali di kalangan ikhwah lagi tren nyari akhwat yg dokter...
trus siapa yg berniat nyari akhwat hafizhah, atau jebolan pesantern husnul misalnya????????????????.....

Adam Purdiawan mengatakan...

akhi......
jodoh itu ditangan ALLAH
BUT....... Itu harus kita cari.
Jangan takut kalo kita ingin anak kedokteran insyaAllah....
www.isipulsagratis.blogspot.com

Anonim mengatakan...

waaaahhh... kalo semua ikhwan punya pandangan seperti itu, saya merasa kok kasihan bgt ya akhwat yang jd dokter. Teman saya yg anak kedokteran pernah bilang, dia ga akan pernah nerima seorang ikhwan yg ingin menikahinya hanya karena ia seorang dokter... (tersinggung kali... karena kualitas dirinya cm diliat dr status yang disandangnya, bukan karena tarbiyahnya...) wahai saudaraku, diatas semuanya keimanan adalah paling utama, kematangan tarbiyah tidak dilihat dr latar belakang disiplin ilmunya. Saya melihat ini sebuah fenomena yang agak 'ironi'. Kl prosesnya emang tanpa minta eh... dikasih akhwat dokter ya gpp... tp kl 'maksa minta', aduh... kayaknya kebangetan ya... Kl suami saya bilang sih... dia emoh sama anak kedokteran, karena dah bosen... dimana2 ketemu anak kedokteran. Walau ia sendiri seorang dokter.. hehehe...

akhwat jogja mengatakan...

assalamu'alaikum...
Ingat akhi, jodoh ditangan Alloh, munkin kebetulan ja ikhwan hukum dapet akhwat kedokteran...tapi jangb merasa......^-^
gayane antum, ga brubah tnan gus...

Ahmad Asy'ari el - BATAWY mengatakan...

Assalamu'alaikum...
Kenalin nih.. Ahmad Asy'ari el - BATAWY, kata orang2 qta mirip, he..he.. emang iya ?..
Wassalam..