11 Februari 2009

mencari Santi Widyarini



Beberapa kawan akhirnya memutuskan untuk memposting tulisan tentang Santi Widyarini, pemilik blog Selfpag3.com, yang menghilang dari peredaran (persahabatan) dunia maya. Keputusan diambil karena telah lama kami kehilangan kontak.

Sesungguhnya bagi kami, bagaimanapun juga Santi adalah saudara. Meskipun hanya melalui dunia maya kami bersua dan saling canda. Itu cukup untuk mempertautkan ikatan diantara Santi dan kami. Dan kesan-kesan yang ditimbulkan pada kami tak akan pernah lekang di makan jaman.

Ada harapan, jika anda, siapapun anda, mengetahui keberadaannya, silahkan memberikan koment di blog ini. Terima kasih!

10 Februari 2009

Perjalanan...


Jika anda hendak ke Kabupaten Lingga...maka sempatkanlah makan dan bawalah bekal cukup untuk perjalanan anda. Karena satu-satunya yang bisa di beli di kapal hanya segelas pop mie dan kopi panas.

Foto diatas merupakan moment saat saya berangkat ke Lingga bersama seorang teman. Keberangkatan kami untuk mengisi pelatihan disana. Lumayan jauh jarak yang harus kami tempuh, dan 6 jam kami berada diatas lautan, diombang-ambingkan ombak. Hanya ada satu kapal yang akan membawa anda ke sana tiap harinya. Jika telat, maka tunggulah esok hari.

Tak bisa kami bayangkan bagaimana mereka menikmati hidup di pulau. Terutama jika hal itu dialami oleh orang-orang kota. Banyak keterbatasan. Sudah jarak yang jauh dari pusat kota, minim listrik, air dan segala fasilitas penunjang lainnya. Bahkan ada yang lebih parah...jika anda ke pulau-pulau yang lebih kecil lainnya. Bukan hanya di Lingga, tapi di seluruh penjuru negeri ini.


Lingga bukanlah daerah paling terpencil di negeri ini. Bukan. Tapi potret kehidupan masyarakat yang terpencar di pulau-pulau akan memberikan gambaran bagaimana selama ini masyarakat masih jauh dari kesejahteraan yang dicita-citakan. Saat kami hendak pulang, ada kejadian yang cukup memilukan, seorang bapak yang sakit harus di bawa ke rumah sakit yang berada di pulau lainnya. Yang tentunya tak sedikit biaya harus dikeluarkan oleh keluarga bapak itu. Dan itu baru satu kasus, mungkin banyak kasus serupa. Bahkan bisa jadi lebih memilukan.

Mereka yang tersebar di pulau-pulau itu manusia, bagian dari bangsa ini. Sehingga tak habis pikir...Di Jakarta para elit politik beradu yoyo dan gasing serta poco-poco. Ada juga yang tebar-tebar iklan hingga ratusan milyar agar terkenal dan dipilih rakyat. Padahal... ada begitu banyak rakyat yang sangat tak mengerti bahkan tak membutuhkan politik. Yang mereka butuhkan hanya makan dan hidup layak.

So, sapa yang mau menambah sengsara rakyat? saya, anda, atau siapa? Pilihlah orang-orang yang akan membawa kebaikan jika mereka memimpin.

05 Februari 2009

hanya bagi yang sabar dalam berkorban

Semalam (Rabu,4/2) hanya ada seorang yang hadir. Padahal jika dibandingkan dengan yang lain, satu orang ini tampilannya biasa saja, tidak suka menonjol jika bergaul dan suka merendah. Namun bagi saya, malam itu satu orang ini justru orang terhebat dibanding yang lainnya.

Komunitas ini tidak memiliki hukuman sebagaimana negara menghukum rakyatnya. Komunitas ini juga sebatas komunitas. Kalian bisa bergabung atau memilih untuk tidak bergabung. Terserah kalian. Dan komunitas ini bukan tempat orang berleha-leha. Setiap yang bergabung disadarkan tentang tanggungjawab, karena sesungguhnya tanggungjawab itu sudah melekat padi diri masing-masing manusia. Entah kalian bergabung atau tidak, tanggungjawab itu telah melekat. Tanggungjawab pada Tuhan dan sesama kalian. Komunitas ini hanya mampu mengajak, bukan memaksa kalian.

Banyak yang telah undur dari komunitas ini, ada juga yang jatuh bangun, banyak pula yang hendak bergabung atau justru ingin bergabung tapi tidak siap untuk menerima konsekwensi yang ditimbulkan. Semua tergantung dari kesadaran kita. Mau atau tidak, hanya ada dalam hati setiap kita.

Ketika Rasulullah menghadirkan Islam di tanah Makkah, tak satu kalipun Rasul mengiming-iming harta akan didapat bagi mereka yang berbait dengan islam. Makanya hanya orang-orang tangguh yang tak tergiur harta yang kemudian bergabung dalam barisan Rasulullah. Dan tercatatlah sejumlah besar budak dan kaum dhuafa yang menerima ajakan Rasulullah. Karena mereka orang yang telah banyak merasakan derita. Maka tidaklah salah bahwa penyadaran akan tanggungjawab akan sulit menghujam hati orang-orang yang merasa telah berkecukupan, orang-orang yang mapan baik secara harta maupun kekuasaan. Ajakan itu juga akan susah menembus kerasnya logika orang yang sudah merasa paling benar atau pintar

Dan hari-hari ini sejumlah sms memenuhi inbox HP saya. Isinya, ada sejumlah orang yang ingin undur atau berhenti. Silakan saja, saya bukan hakim yang memberi keputusan. Kalian lah yang memutuskan itu. Tanyakan pada diri kalian sendiri. Jangan tanya saya!

03 Februari 2009

Posting karena diminta paksa...

Saya akhirnya posting...meskipun bisa jadi postingan ini tidak penting untuk dibaca. Ini pun berawal dari permintaan seorang kawan yang berulang kali menanyakan sekaligus mengingatkan agar ngisi blog ini. Mungkin bahasa sederhananya, "ngapain punya blog kalau nggak pernah diisi?". Saya pun sepakat. Rasa hati memang berat melihat blog ini sepi dari tulisan baru. Tapi waktu yang sedikit kurang tertata akhir-akhir ini menyebabkan saya tidak ada kesempatan menulis secara selesah. Bahkan sekarang bertambah satu tugas saya menemani seorang calon anggota DPD RI yang didukung partai no 8. Apalagi mendekati momentum pesta demokrasi April 2009. Sibuk deh...

Selain itu, kantor hukum yang saya dan beberapa kawan dirikan mulai bergeliat, mulai ada klien yang kami tangani, do'akan saja kami tetap konsisten dan tidak terbawa arus mafia peradilan. Ini tantangan besar bagi saya secara pribadi, karena sebenarnya saya kurang suka bergaul dengan dunia peradilan. Bahkan dalam tim lawyer ini, saya mengkhususkan diri di jalur non litigasi sekaligus merangkap sebagai marketing dan humas.

Ada yang datang dan ada pula yang pergi, itu yang terjadi akhir-akhir ini. Iseng-iseng nampang di facebook, eh..malah banyak kawan lama yang bergabung...dan saya bersyukur akhirnya bisa kembali bersilaturahmi, meskipun sebatas di dunia maya. paling tidak saya jadi tahu perkembangan dunia kawan-kawan saya. bahkan juga bertambah kawan baru. Namun ada juga kawan yang pergi, kemarin seorang teman yang biasa menemani saya dalam forum pekanan harus pulang kampung. Heran juga dengan alasannya: orang tua meminta pulang. Tapi begitulah... Saya juga kehilangan kawan ngblog. Berkali-kali saya search namanya, tetap tidak ada jejak baru yang ditinggalkan. Mungkin ada kawan yang tahu pemilik eks blog www.selfpag3.com ? Saya merasa kehilangan pemilik blog itu yang begitu banyak memberi ruang persahabatan.

Dan sekarang saya sudahi dulu tulisan ini. Lain kali akan tersambung, mungkin dengan hal yang sama atau berganti topik.